Program kesehatan bertujuan agar setiap individu, keluarga, dan masyarakat dapat mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri. Perkembangan dan perubahan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat perlu memperoleh pendidikan, pengetahuan, serta bimbingan dari tim kesehatan. Upaya kesehatan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan setiap penduduk, sebagai bagian dari pembangunan kesehatan yang diatur dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Tujuannya adalah mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang merupakan salah satu aspek kesejahteraan umum dalam mencapai tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan ini secara maksimal, dibutuhkan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat bersama dengan petugas kesehatan. Hal ini sejalan dengan UU No. 23 tahun 1992, yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban berperan serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, dan lingkungan.
Perilaku masyarakat adalah salah satu faktor penentu munculnya penyakit, di mana budaya berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sesuai. Oleh karena itu, untuk mencapai kesehatan yang baik, tidak cukup hanya dengan pencegahan penyakit secara individu, tetapi perlu melihat dan mengelola masyarakat sebagai kesatuan yang bersinergi dengan lingkungan hidupnya. Masyarakat atau komunitas harus dilibatkan secara lebih aktif sebagai subjek dan objek pelayanan kesehatan dalam seluruh proses perubahan untuk meningkatkan status kesehatan mereka. Proses ini dimulai dari identifikasi masalah kesehatan hingga cara penanggulangannya, yang melibatkan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat.
Di Desa Kramat Inggil, Gresik, tercatat bahwa sebagian besar lansia memiliki keluhan penyakit hipertensi sebanyak 10 lansia dan sebagian kecil lansia memiliki keluhan penyakit asma, reumatik dan CVA sebanyak 1 lansia. Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga, dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas, mahasiswa Program Studi Profesi Ners Universitas Gresik melaksanakan Praktik Keperawatan Komunitas di Desa Kramat Inggil, Gresik, dari tanggal 10 Maret hingga 2 Mei 2025. Praktik ini menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok, dan masyarakat. Selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa juga mengidentifikasi populasi berisiko tinggi dan sumber daya yang tersedia untuk berkolaborasi dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi perubahan komunitas dengan menerapkan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian masyarakat. Dengan harapan, masyarakat akan mampu mandiri dalam meningkatkan status kesehatannya.
Dalam rangkaian kegiatan praktik komunitas, kami memulai dengan serah terima serta pertemuan di tingkat banjar yang dilaksanakan di Balai Banjar Tengah pada 26 Februari 2018. Acara ini dibuka oleh Perbekel Desa Ketewel, Klian Dinas Desa Ketewel, dan Kepala UPT Kesmas Sukawati 1. Kami mengundang staf desa serta jajaran mereka, beserta staf puskesmas dan dosen pembimbing mata kuliah keperawatan komunitas.
Setelah acara pembukaan, kami melanjutkan dengan Survei Mawas Diri (SMD) yang dilakukan pada tanggal 10 Maret hingga 14 Maret 2025 dengan mengunjungi seluruh rumah di wilayah Kramat Inggil. Setelah survei selesai dan data terkumpul, kami mengadakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Balai Desa pada 18 Maret 2025. Dalam musyawarah tersebut, kami membahas berbagai permasalahan yang ditemukan selama SMD, bersama Pengurus Desa, Puskesmas, dan masyarakat Kramat Inggil. Dari kesepakatan yang dicapai antara masyarakat Kramat Inggil dan panitia praktik komunitas, kami menyusun serangkaian kegiatan, yang meliputi penyuluhan tentang Garam Beryodium, Keluarga Berencana (KB), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Penyakit Tidak Menular (PTM), serta Potensi Bencana.